hamil-muda

Wednesday, 28 May 2014

// // Leave a Comment

Hamil Muda Bolehkah Makan Pedas?

Hamil Muda Bolehkah Makan Pedas?
Hamil Muda Bolehkah Makan Pedas?

Pertanyaan yang satu ini pun sering kali muncul tentang apakah makanan pedas dapat berdampak buruk pada ibu hamil muda terlebih saat kehamilan itu adalah yang pertama. Banyak pula studi yang telah membahas tentang efek makan pedas bagi kandungan atau janin. Tidak sedikit yang bilang jika seseorang sedang hamil terlebih usai kehamilan masih muda tidak boleh mengkonsumsi segala jenis makanan yang pedas.

Beberapa pakar mengatakan sebenarnya pernyataan tersebut tidak benar ataupun tidak salah hanya sedikit kurang tepat saja. Namun jika ditelaah lebih jauh, sebenarnya mengkonsumsi makanan pedas yang berlebih akan berefek tidak baik bahkan bagi orang normal dalam artian sedang tidak berbadan dua. Memang gejala yang disebabkan oleh makanan pedas ini terjadi tidak pada semua ibu hamil, ini tergantung dari ketahanan fisik sang ibu sendiri.

Ada sebagian ibu yang aman-aman saja saat mengkonsumsi makanan pedas ada juga yang akan langsung memberikan reaksi. Perlu kita ketahui jika pada dasarnya mengkonsumsi makanan yang pedas yang berlebihan dapat mengakibatkan gangguan pencernaan. Kondisiibu hamil muda cenderung sedikit lebih sensitif dibandingkan dengan kondisi orang normal.

Pada saat mereka mengkonsumsi makanan pedas mereka lebih mudah terkena gangguan pencernaan seperti diare. Diare ini pada akhirnya akan mengakibatkan gejala kekurangan air atau dehidrasi pada ibu dan juga janin. Selain itu mengkonsumsi makanan pedas juga dapat meningkatkan morning sickness. Morning sickness akibat dari perubahan kadar hormon seperti mual, muntah, dan lain-lain pada ibu hamil muda dapat meningkat dengan konsumsi makanan pedas tersebut.

Selain itu, makanan pedas juga dapat meningkatkan kadar pelepasan zat prostaglandin yang menyebabkan kontraksi seperti pada saat melahirkan. Pelepasan zat prostaglandin ini akan menginduksi atau mempengaruhi otot halus untuk kontraksi. Sedangkan pada masyarakat tradisional mengkonsumsi makanan pedas pada saat hamil dapat mengakibatkan si calon bayi lahir dengan rambut tipis.

Belum ada penjelasan ilmiah tentang mitos ini, mengapa zat yang terkandung dalam cabai dapat menyebabkan rambut pada bayi menjadi tipis. Para ahli mengatakan sebenarnya makan makanan pedas tidak hanya bisa mengakibatkan beberapa efek buruk pada sang ibu. Mereka menjelaskan jika sebenarnya ada hal positive yang dapat diambil dari konsumsi makanan pedas pada saat ibu hamil muda. Mereka menekankan bahwa makanan pedas aman dikonsumsi bagi ibu hamil karena dapat membantu sang janin dalam penyerapan nutrisi dari sang ibu.

Walaupun makanan itu pedas sebenarnya tidak berbahaya bagi kondisi ibu dan jabang bayi. Konsumsi makanan pedas bagi ibu hamil muda memang memiliki sisi negatif dan positive. Tidak ada larangan untuk tidak mengkonsumsi makanan pedas asalkan mereka tidak berlebihan dalam mengkonsumsinya.

Meskipun konsumsi makanan pedas dapat membantu dalam induksi saat persalinan namun jika takaran konsumsinya berlebihan juga tidak akan berdampak baik. Jadi sebaiknya untuk para calon ibu lebih berhati-hati dan jangan berlebihan saat mengkonsumsi makanan pedas.

Description: Ibu hamil muda saat mengkonsumsi makanan pedas dapat memberikan efek positive namun juga bisa berdampak negative ketika mengkonsumsinya secara berlebihan.
Read More

Tuesday, 27 May 2014

// // 1 comment

Hamil Muda Apakah Boleh Berhubungan Intim?

Hamil Muda Apakah Boleh Berhubungan Intim
Hamil Muda Apakah Boleh Berhubungan Intim?

Sebenarnya wanita hamil muda diperbolehkan saja untuk melakukan hubungan intim dengan pasangannya. Bagi sebagian pasangan yang awan tentang pengetahuan ini mereka lebih memilih untuk tidak melakukan hubungan intim saat sang perempuan sedang hamil. Mereka takut akan menimbulkan resiko pada kehamilan sang perempuan.

Sebenarnya pasangan suami istri tetap bisa berhubungan intim saat kehamilan asalkan dengan aturan yang perlu ditaati. Pasangan ini pun harus tau larangan-larangan bagi wanita hamil saat berhubungan intim. Prof. Dr. Dr Wimpie Pangkahila seorang ahli dalam bidang andrologi dan seksologi mengatakan bahwa hubungan intim masih bisa dilakukan asalkan tidak terlalu sering. Terlebih bagi wanita hamil muda dengan usia kandungan sekitar tiga bulan, pasangan boleh berhubungan intim namun frekuensinya harus dikurangi. Jika pasangan tersebut tidak mengurangi frekuensi hubungan mereka ditakutkan akan beresiko adanya keguguran spontan pada sang calon bayi.

Selain itu, pasangan juga harus mengurangi frekuensi hubungan intim pada saat tiga bulan terakhir kehamilan. Ditakutkan akan terjadi kelahiran prematur pada janin jika pasangan terlalu sering melakukan hubungan intim. Ada beberapa hal lain yang juga perlu diperhatikan saat pasangan ingin bercinta. Sebagian wanita hamil muda biasanya akan mengalami pendarahan sesaat setelah berhubungan intim, pendarahan ini juga dapat meningkatkan resiko keguguran.

Memang harus sangat hati-hati bagi pasangan yang tengah hamil saat melakukan hubungan intim. Pasalnya, menurut Dr. Judi Januadi berhubungan intim juga dapat menghambat suplai atau asupan oksigen untuk si bayi. Pada saat sang istri mengalami orgasme, pembuluh darah yang berfungsi sebagai penyuplai oksigen ke bayi terjepit. Namun dikatakan juga jika kontraksi tidak terlalu berlebihan hal ini masih aman. Bagi wanita hamil muda yang pernah punya riwayat keguguran sebelumnya harus lebih berhati-hati saat berhubungan intim karena mereka memiliki resiko keguguran yang lebih tinggi. Disinilah pengertian dari pasangan sangat dibutuhkan.

Hubungan intim seharusnya tidak dilakukan untuk kepentingan sepihak saja, snag pasangan harus lebih memahami keadaan dan kondisi istri saat akan melakukan hubungan intim. Jika tidak, bisa saja hal-hal yang dikhawatirkan terjadi. Wanita yang sedang hamil bukan berarti tidak memiliki dorongan seksual, mereka memilikinya namun mereka merasa punya beban saat berhubungan intim karena mereka sedang mengandung.

Intinya pengertian dan pemahaman suami sangat diperlukan dalam hal berhubungan intim saat hamil. Pada sebagian wanita hamil muda terkadang dorongan untuk berhubungan intim akan sedikit menghilang saat mereka merasakan gejala kehamilan yang dahsyat. Gejala seperti sering muntah, pusing, mual, nafsu makan berkurang, dan tekanan darahnya meningkat mereka cenderung akan kehilangan nafsu untuk berhubungan intim. Sebaliknya bagi wanita yang tidak merasakan gejala tersebut dan masih tetap merasa sehat justru nafsu berhubungan intim mereka akan meningkat.

Description: Wanita hamil muda tetap bisa berhubungan intim asalkan mengurangi frekuensinya pada saat 3 bulan pertama dan terakhir.
Read More

Monday, 26 May 2014

// // Leave a Comment

Ibu Hamil Muda Boleh Naik Pesawat?

Ibu Hamil Muda Boleh Naik Pesawat?
Ibu Hamil Muda Boleh Naik Pesawat?
Pertanyaan itulah yang sering dipertanyakan oleh kebanyakan ibu hamil muda yang memiliki mobilitas tinggi. Dengan kata lain, mereka sering berpergian jarak jauh yang mengharuskan mereka untuk naik pesawat. Menyoal permasalahan ini, sebenarnya masih banyak perdebatan apakah naik pesawat diperbolehkan untuk para ibu yang memiliki usia kandungan yang masih cukup muda.

Beberapa penelitian pun telah banyak dilakukan untuk menjawab pertanyaan ini. Namun, sebenarnya untuk menyikapi masalah tersebut sebaiknya bagi ibu hamil adalah mencoba untuk meminimalisir segala resiko yang mungkin bisa muncul. Meskipun beberapa ahli mengatakan jika penerbangan bagi ibu hamil diperbolehkan dengan syarat tertentu. Berdasarkan penelitian dari organisasi kebidanan dan kandungan di Amerika Serikat atau ACOG menyatakan bahwa untuk usia kandungan antara 36 minggu dan dibawahnya masih bisa digolongkan aman bagi ibu hamil muda untuk melakukan perjalanan dengan pesawat. Dengan cacatan bahwa mereka tidak terlalu sering melakukan traveling by plane tersebut.

Syarat lain yang diberikan oleh ACOG adalah ibu tersebut tidak memiliki riwayat komplikasi atau penyakit lainya. Selain itu sebuah organisasi perdagangan Internasional atau disebut dengan IATA mengungkapkan bahwa ibu hamil muda dapat melakukan penerbangan dengan syarat tidak memiliki riwayat komplikasi saat kehamilan dengan usia kehamilan tidak lebih dari 36-38 minggu. Batas waktu penerbangan mereka juga tidak boleh lebih dari 4 jam. Jadi, bagi mereka yang memiliki usia kehamilan lebih dari 36 atau 38 minggu dan ingin melakukan perjalanan yang memakan waktu lebih dari 4 jam sebaiknya untuk tidak melakukan penerbangan karena itu bisa beresiko pada janin.

Meskipun banyak penelitian yang memperbolehkan untuk seorang ibu hamil muda melakukan penerbangan sebaiknya untuk menghindari perjalanan udara. Hal ini tentunya untuk mencegah jika terjadi hal-hal yang beresiko tinggi. Jika ibu tersebut memiliki komplikasi seperti tekanan darah dan kadar gula yang tidak stabil, kelainan plasenta, penyakit jantung atau pembuluh darah, dan diprediksi memiliki resiko kelahiran secara prematur sangat dianjurkan untuk tidak melakukan perjalanan udara. Ibu hamil muda yang rawan dengan gejala seperti morning sickness dan sinusitis ringan akan bertambah parah jika mereka melakukan penerbangan. Hal lain yang perlu dipertimbangkan saat seorang ibu hamil naik pesawat adalah tentang permasalahan sirkulasi darah.

Posisi dan waktu duduk yang lama saat berada dipesawat dapat mengakibatkan meningkatnya resiko blood clot atau pembekuan darah yang akan berakibat fatal bagi ibu hamil. Resiko lain yang dapat timbul adalah masalah yang berkaitan dengan tekanan dalam kabin pesawat. Bagi ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit seperti sering meningkatnya denyut jantung atau tekanan darah, penyakit tersebut akan beresiko menjadi lebih parah dengan adanya perbedaan tekanan dalam kabin.

 Description: Ibu hamil muda sebenarnya diperbolehkan untuk melakukan penerbangan asal mereka memenuhi syarat tertentu. Namun sebaiknya tidak dilakukan untuk meminimalisir resiko.
Read More